ID   EN
Universitas Mercu Buana

News

Perubahan Iklim Global Ekstrim Dorong Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UMB Gelar Webinar Internasional

   816    1 min

Cuaca ekstrim yang melanda dunia termasuk Indonesia menjadi alasan mahasiswa kelas event manajemen, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana (UMB) menggelar webinar International 2023 berjudul "Komunikasi, Lifestyle & Climate Change". Acara yang diselenggarakan Sabtu (27/5) dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasisswan dan Kerjasama, Dr Ariani Kusumo Wardhani, M. Ds, Cs.

" Ini merupakan bukti bahwa mahasiswa memiliki kepekaan terhadap kondisi lingkungan dan terlibat dalam upaya mengkomunikasikan green lifestyle", katanya ketika memberikan sambutan.

Hadir sebagai pembicara Dr Poorti Sapatnekar, UN Headquarters New York, Dr Tony Mcdonald Senior Specialist Gulbali Institute Research Australia, Prof Margareta Rahayuningsih M.Si, Unnes dan Eka Perwitasari Md.

Dalam kesempatan itu Dr Poorti mengemukakan bahwa perubahan iklim merupakan suatu hal yang sangat mengerikan dan merupakan akibat dari perilaku manusia.

"Banyak perilaku manusia yang menyebabkan perubahan iklim global semakin buruk. Cuaca panas yang ekstrim adalah satunya. Maka seharusnya manusia bertanggung jawab untuk memperbaiki kondisi tersebut, ujar wanita yang bekerja sebagai Sustainable Development officer for Climate, Environment and Food Systems itu."

Senada dengan itu, Profesor Margareta Rahayuningsih menyampaikan pentingnya merubah kebiasaan buruk manusia untuk mencegah kerusakan lingkungan." Green lifestyle merupakan salah satu solusi untuk mengurangi kerusakan lingkungan. Misalnya mengurangi suhu Air Conditioning (AC) di ruangan, kata Profesor Unnes tersebut.

Banyak pihak yang perlu dilibatkan dalam upaya melindungi lingkungan. Peran pemerintah, stakeholders, dan komunitas tentu sangat penting, kata Dr Tony Mcdonald. Sementara itu Eka Perwitasari M.Ed mengulas komunitas Pandawa yang memanfaatkan media sosial Instagram untuk mengkomunikasikan aksi nyata generasi muda dalam mempersuasi masyarakat agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Webinar yang dihadiri oleh peserta dari Australia, Filipina, Malaysia, Solomon Island, Timor Leste dan Indonesia tersebut berlangsung dua jam dengan peserta tak kurang dari 689 peserta.



Next PostPrevious Post