Hadirkan Kurikulum OBE, UMB Jalani Bimtek bersama APTIKOM
Dalam meningkatkan dan mengembangkan kurikulum pada bidang studi Informatika dan Komputer, Universitas Mercu Buana (UMB) menjadi tuan rumah dinaungi Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) mengadakan dua kegiatan yaitu; Bimbingan Teknis (Bimtek) Aptikom berbasis Outcame Based Education (OBE)/ KKNI/SKKNI 2022 pada Program Studi Sistem Informasi & Informatika/Ilmu Komputer/Teknik Infromatika serta Rapat Kerja (Raker) Pembahasan Kurikulum Infokom.
Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor UMB, Prof. Dr. Andi Adriansyah M.Eng, Dr. Didi Rosyadi, M.Ikom (Ketua APTIKOM Prov. DKI Jakarta), Prof. Dr.rer.nat, Achmad Benny Mutiara, SSi, S.Kom (Ketua Umum APTIKOM), serta 52 peserta Bimtek dan 33 dari Raker Kurikulum yang tersebar dari Sabang sampai Merauke diantaranya; Medan, Bandung, Tasikmalaya, Jakarta, Purwokerto, Bali, Menado, Nusa Tenggara Timur, Papua, Jayapura dan lain sebagainya yang dilaksanakan pada 23-24 Mei 2023 di Aula Rektorat UMB, Jakarta Barat.
“Penyusunan kurikulum adalah kegiatan yang sangat diapresiasi oleh UMB, ada dua kata kunci dalam masalah kurikulum, yang pertama adalah fleksibel, kedua adalah kompatibel. Kedua hal ini menjadi persoalan yang sangat penting pada saat ini dan kedepannya, untuk itu diperlukan penyusunan dan panduan kurikulum yang baik di tengah perkembangan teknologi dan attitude behavior”, kata Andi dalam sambutannya.
Kurikulum berbasis OBE dibutuhkan dalam segi industri, persyaratan akreditasi dan sertifikasi, tuntutan global maupun lokal oleh Infokom, OBE berfokus pada apa yang akan diterima oleh mahasiswa, tidak fokus pada materi berbeda dengan Traditional Education.
“Kegiatan ini adalah salah satu bentuk implementasi dari Permendikbud No.3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang menyatakan bahwa kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan dari pendidikan tinggi, sehingga pentingnya kurikulum harus disusun dengan panduan terbaru yang juga telah disediakan APTIKOM Pusat, mudah-mudahan panduan ini dapat menjadi pedoman bagi Infokom di Indonesia untuk menyusun kurikulum berbasis OBE”, ucap Ketua APTIKOM diwakili, Dr. Deni Mahdiana, S.Kom., M.M., M.Kom.
Diawali dengan pemukulan gong sebagai tanda dibukanya acara, dilanjutkan dengan adanya pemaparan materi dari Prihandoko, S.Kom, MIT, PhD (Wakil Sekjen I APTIKOM) yang menyampaikan materi seputar “Konsep dan Implementasi Kurikulum OBE”.
“Kurikulum bisa dikatakan jantung dan nafas program studi, tanpa kurikulum program studi tidak ada warna, tidak ada nafas dan tidak bisa berkembang”, tambah Dr. Achmad Solichin, S.Kom, M.T.I selaku moderator.
Dengan adanya panduan dari hadirnya kurikulum OBE dapat menjadikan Perguruan Tinggi mampu untuk membekali mahasiswa dan lulusannya agar dapat meningkatan kompetensi dan kemampuan dalam bidang analisis dan pembuatan program data dalam studi Infokom.