DIASPORA CONNECT APLIKASI CIPTAAN MAHASISWA UMB
Aplikasi Diaspora Connect karya mahasiswa UMB ini berhasil memboyong juara I dalam kompetisi Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) Hackathon 2018. Setelah menyisihkan 183 proposal aplikasi dari berbagai negara yang ikut dalam kompetisi tersebut.
“Aplikasi Diaspora Connect ini merupakan karya tim Indonesia Diaspora Connect yang anggotanya adalah mahasiswa UMB,” ujar Wakil Dekan Fasilkom UMB, Dr. yaya, Sudarya Triana, M.Kom di kampus UMB, Jakarta, Senin (24 September 2018).
Seleksi proposal aplikasi dalam kompetisi ini, sambung Yaya cukup berat. Karena dari 183 proposal yang ikut dalam kompetisi itu terseleksi pada tahap awal menjadi 93 proposal. Kemudian dari jumlah tersebut diseleksi kembali menjadi 35 proposal untuk mendapatkan tiga terbaik.
Yaya menegaskan butuh empat bulan untuk menyeleksi seluruh proposal dari 183 tim. Seluruh proposal yang ikut kompetisi pun sangat menarik dan bagus. Banyak aplikasi unik. Namun juri memiliki standar penilaian yang ketat hingga meloloskan tiga juara terbaik.
“Arrival Dwi Sentosa dan Zendi Iklima adalah mahasiswa yang ikut dalam tim Indonesia Diaspora Connect dalam kompetisi tersebut. Sekaligus lolos sebagai juara I pada babak final,” pungkasnya.
Melalui kompetisi bergengsi ini, Wakil Dekan Fasilkom UMB berharap prestasi yang telah diraih dapat kembali terukir pada babak berikutnya. Karena Arrival Dwi Santosa dan Zendi Iklima akan kembali bertarung dalam kompetisi serupa di Paris.
ALE Hackathon 2018 merupakan sebuah inisiatif yang menantang para pengembang untuk membuat aplikasi yang dapat menghubungkan manusia, bisnis dan perusahaan, untuk menjawab tantangan di 5 sektor, yaitu pemerintahan, kesehatan, perhotelan, pendidikan, dan transportasi. Program ini menyasar komunitas pengembang dan individu dari seluruh Indonesia.
Penilaian ALE Hackathon yang dilakukan oleh panelis dari Alcatel-Lucent Enterprise. Mereka terdiri dari Driss El Malki (Global CPaaS Development Director ALE), Samuel Tourbot (VP Cloud Business ALE APAC), dan Adios Purnama (Country Manager ALE Indonesia). Sedangkan pakar vertical terdiri dari Ahyani Raksanegara (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung), Budi Raharjo (Praktisi IT dan Dosen Teknik Elektro ITB), Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Badan Ekonomi Kreatif, dan Jakarta Smart City.Kami juga berharap melalui ALE Hackathon bisa membantu pemerintah Indonesia mewujudkan program 1000 start up di Indonesia, jelas Adios Purnama, Country Manager ALE Indonesia, dalam keterangan resminya. (penulis: Citra Sentosa / editor: Riko Noviantoro /Biro Sekretariat Universitas dan Hubungan masyarakat /www.mercubuana.ac.id / [email protected] )