Kuliah Tamu dan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Program Studi Desain Produk UMB Dengan Artland Indonesia
Dekan Fakultas Desain dan Seni Kreatif (FDSK) Universitas Mercu Buana, Dr. Agus Budi Setiawan melakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama dengan Direktur Arthland Indonesia, Sihaan Fernandes pada 15 November 2022 di Ruang Prof. Harun Zein UMB.
Artland berdiri sejak 2008 dan berkembang di tahun 2010 dengan menyediakan satu demi satu produk yang dibutuhkan dengan misi dan visi yang memberikan pelayanan ramah bagi pelanggan setia, menyediakan ruang di setiap store yang ada sebagai tempat untuk mencurahkan segala kreatifitas dari mulai pemula sampai seorang professional sekalipun.
Dalam sambutannya Agus mengatakan, nota kesepahaman ini adalah langkah awal bagi kami lembaga pendidikan dengan industri untuk kolaborasi dengan bekerjasama lebih lanjut kedepannya.
“Dengan terjalinnya sinergisitas antara Fakultas Desain dan Seni Kreatif dengan Artland Indonesia yang tentunya nanti kita laksanakan secara bersama kegiatan-kegiatan seperti seminar, kuliah tamu, pengabdian kepada masyarakat, yang akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa”, tambah Agus.
Kerjasama yang nanti dibangun ini bisa diperluas bukan hanya di Desain Produk saja, namun juga di Desain Interior dan Desain Komunikasi Visual dari Jumlah mahasiswa yaitu ada sekitar 1300 mahasiswa.
Fernandes menyampaikan dengan adanya kerja sama ini menjadi penghargaan besar bagi kami untuk membantu pendidikan kreatif di Universitas Mercu Buana.
“Tidak hanya itu kami juga akan memberikan produk knowledge yang berguna untuk mahasiswa-mahasiswa untuk bertukar pikiran dan tidak menutup kemungkinan juga untuk melakukan exhibition di tempat-tempat dengan di sponsori oleh kami. Kami juga akan membantu mahasiswa dengan produk-produk yang terbaru yang diharapkan dapat meningkatkan skill keahlian setiap mahasiswa”, jelas Fernandes.
Dilanjutkan dengan kuliah umum bertema “Penerapan Batik Kontemporer Pada Produk Industrial”, dengan narasumber Mariana G, S.Psi (Yati).
Yati menuturkan bahwa batik hanya dianggap sebagai pakaian tradisional yang monoton dan membosankan serta hanya dipakai oleh orang zaman dulu namun sekarang batik bisa digunakan dengan berbagai pemanfaatan media pengaplikasian seperti tas dan merchandise bahkan di era digital sudah diaplikasikan pada web berdesain motif batik berkat perkembangan teknologi yang ada.
Dengan adanya berbagai pemanfaatan tersebut, Yati merasa bangga dengan adanya perkembangan potensi industrial terhadap industri batik. Bahkan pada beberapa tahun terakhir, FDSK UMB pun sudah mendukung adanya penerapan batik kontemporer dalam proses pembelajarannya. Karena FDSK UMB meyakini batik memiliki potensi industrial yang besar dalam rangka mendukung pelestarian nilai luhur budaya bangsa yang selaras dengan pemanfaatan teknologi yang dekat dengan generasi Z.