Kolaborasi UMB dan KPP Pratama Jakarta Kembangan Bantu UMKM “Next Level, Tembus Mancanegara”
KPP Pratama Jakarta Kembangan berkolaborasi bersama Universitas Mercu Buana (UMB) untuk menyelenggarakan acara Business Development Service (BDS) dengan tema “Kembangan EnTAXpreneurship” di Lapangan Jati UMB (21/9).
Acara BDS ini merupakan kegiatan yang terselenggara secara rutin berkat dukungan dari DJP untuk menunjang penerimaan APBN melalui setoran pajak dari UMKM serta dapat terus mensupport bisnis UMKM lebih berkembang maju ke level selanjutnya. Hadir dalam acara tersebut yaitu Rektor UMB, Prof. Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng, Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Rizki Briandana, M.Comm, Ph.D dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Nurul Hidayah, M.si, Ak.
Narasumber pada acara ini yaitu: Nicholas Dennis Kurnia, Founder dan CEO Cartenz Cocoa dan dimoderatori oleh Choirul Amin, Founder @ekspor.id & Fungsional Pemeriksa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang memiliki pengalaman terkait dunia ekspor untuk mendukung bisnis UMKM dapat bergerak ke level internasional seperti yang diharapkan.
Andi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pejabat DJP dari Eselon I-IV yang telah berkenan memilih UMB sebagai mitra kolaborasi untuk terselenggaranya acara ini, menjadi sebuah kolaborasi sinergi dari dunia pemerintahan, dunia pendidikan dan pelaku UMKM dalam meningkatkan kemampuan berwirausahanya.
Lebih lanjut, Andi mengatakan bahwa UMKM mempunyai keberadaan yang sangat penting dalam pergerakan ekonomi nasional sehingga UMB saat ini mencoba meningkatkan posisi sebagai Entrepreneur University yang membantu para pelaku UMKM mengembangkan bisnis dengan berbasis pengajaran dan penelitian di level nasional bahkan internasional. Selanjutnya, acara dibuka secara resmi oleh Heri Setiawan, Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jakarta Barat
“Konsentrasi kami dalam membantu para pelaku UMKM dari sisi edukasi perpajakan dan perbendaharaan dinilai sangat penting karena UMKM menjadi basis pajak yang dapat meningkatkan ruang lingkup bisnisnya ke level nasional bahkan internasional yang berperan dalam membantu perekonomian nasional”, ujar Heri.
Dalam acara BDS EnTAXpreneurship ini, seminar ini menggarisbawahi Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan dimanfaatkan menjadi sesuatu yang memiliki value bernilai tinggi.
Seperti pengolahan cokelat mentah Indonesia yang dimanfaatkan oleh enterpreneur muda Nicholas Dennis Kurnia, Founder dan CEO Cartenz Cocoa yang memperhatikan bahwa selama ini Indonesia hanya penghasil cokelat mentah yang memiliki value rendah untuk diekspor ke negara lain dan kembali ke Indonesia menjadi produk cokelat yang bernilai tinggi.
“Untuk itu, bisnis pengolahan cokelat yang dilakukan oleh Cartenz Cocoa ini dapat merubah produk cokelat Indonesia menjadi suatu produk yang berkelas dan memberikan nilai tambah bagi sumber daya alam kita di dunia global. Terbukti Cartenz Cocoa telah berhasil mengirim produk cokelat Indonesia ke berbagai negara mulai dari Singapura, Brunei Darussalam, India, Pakistan, Iran, Turki, Sri Lanka, Cina, Thailand, Uni Emirat Arab, Turkmenistan, Afrika Selatan, Nigeria, Tunisia, bahkan Prancis”, jelas Nicholas.
Terakhir, seminar ini berhasil memberikan para pelaku UMKM wawasan berharga mengenai potensi dan tantangan bisnis yang dapat membantu mereka sukses dalam perjalanan di dunia enterpreneur.