Dekan FEB Universitas Mercu Buana: Dunia Global Membuat Peluang dan Resiko Sama Besar
Dr. Erna Sofriana Imaningsih, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mengingatkan dalam tatanan dunia yang semakin mengglobal menjadikan peluang dan resiko sama besar.
“Dalam dunia yang terhubung secara global, kehidupan kita saling terkait dengan negara lain untuk perdagangan, investasi, tenaga kerja dan aktivitas lain yang menentukan ekonomi global. Saat ini terdapat beberapa tantangan terkait kondisi COVID, kemiskinan, pengangguran, korupsi dll yang dapat menghambat laju tujuan strategi ekonomi global. Tantangan tersebut menghasilkan resiko dan peluang yang harus kita jawab,” terang Erna.
Hal itu disampaikan Erna dalam acara Kuliah Tamu Prodi S2 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana dengan tema ”Global Economic Update: Risk and Opportunity” pada Selasa, 29 November 2022 dengan pembicara Mr. Suresh Maniam Mookiah dari Jakarta Future Exchange.
Dalam kuliah tamu yang dihadiri oleh 237 peserta dari kalangan akademisi dan praktisi itu Suresh menjelaskan dampak, resiko dan peluang yang ditimbulkan oleh beberapa kondisi global saat ini, seperti konflik Russia-Ukraine, Perang dagang Cina-US, konflik Israel – Palestine, Britain Exit, Indonesia CPO export Ban, Crypto Currency dan Pandemic Covid 19 adalah kenaikan harga pangan; ketidakstabilan nilai tukar mata uang; kenaikan harga minyak sawit mentah (cpo) dan batubara; likuiditas global menyusut dan depresiasi beberapa mata uang.
“Resiko yang dihadapi oleh negara-negara antara lain: kekurangan pangan; resesi global; Meningkatnya perang yang mungkin melibatkan negara-negara dengan nuklir; Volatilitas dalam mata uang dan indeks,” kata Suresh.
Sedangkan beberapa peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia, lanjut Suresh adalah mengembangkan bisnis online dan media pemasaran; berinvestasi dalam energi terbarukan; mengembangkan biofuel lebih lanjut untuk menggantikan bahan bakar fosil; lebih banyak ekspor cpo dan meningkatkan produksi biodiesel.
“Dengan adanya perubahan kondisi perekonomian global, maka Indonesia perlu menerapkan sistem perekonomian dengan mempertimbangkan resiko dan menangkap peluang potensi pasar melalui pengembangan bisnis secara online baik itu di sektor pangan, perkebunan, perbankan, sampai kepada SMEs,” kata Suresh.